Misi Melacak Misteri Planet

.

Planet dan benda langit tetangga Bumi di tata surya masih menyimpan berbagai misteri evolusinya. NASA meluncurkan sejumlah misi untuk menguak rahasia kosmik itu. Hingga 2030 akan diluncurkan serangkaian wahana peneliti.

Ladee Lacak Debu Bulan

Wahana peneliti robot Lunar Atmosphere and Dust Environment (Ladee) diluncurkan September 2013 dan mengorbit bulan selama 160 hari. Terakhir dijatuhkan ke permukaan bulan. Targetnya mengumpulkan informasi lebih lengkap atmosfir bulan, untuk membantu para ilmuwan lebih mengerti kondisi planet lain.

Maven Teliti Evolusi Mars

Wahana peneliti Mars Atmosphere and Volatile Evolution (Maven) diluncurkan akhir 2013 ke planet Mars. Setelah menempuh perjalanan selama 10 bulan, wahana ini akan meneliti sejarah iklim planet merah itu di masa lalu. Selama setahun wahana peneliti akan menganalisa atmosfir bagian atas atau ionosfir, serta interaksi Mars dengan matahari dan badai matahari.

New Horizons Meriset Pluto

Wahana penelitian New Horizons diluncurkan tahun 2006 silam ke planet Pluto serta sabuk es dan batuan Kuiper Belt yang misterius, yang jaraknya dari Bumi lebih dari 4,5 milyar kilometer. Direncanakan, bulan Juli 2015 wahana penelitian ini sudah mencapai planet kecil beku serta sabuk asteroid jauh di pinggiran tata surya tersebut.

Juno Ungkap Misteri Yupiter

Wahana penelitian Juno diluncurkan untuk penelitian planet Yupiter tahun 2011 silam. Dengan kecepatan rata-rata 30 kilometer per detik, Juno akan tiba di planet terbesar dalam tata surya itu tahun 2016. Selama setahun lamanya, wahana penelitian akan mengorbit planet berbentuk gas raksasa tersebut. Tujuannya untuk mengungkap misteri sejarah dan struktur Yupiter.

InSight Mengebor Mars

Misi penelitian ke planet Mars ini akan mendaratkan wahana robot InSight (Interior exploration using Seismic Investigations, Geodesy and Heat Transport) ke permukaan planet merah itu pada 2016. Robot pendarat akan melakukan pengeboran lapisan di bawah permukaan Mars. Tujuannya untuk semakin memahami evolusi planet berkomposisi batuan tersebut.

SolarProbe Plus ke Atmosfir Luar Matahari

Misi penelitian ini tergolong spektakuler, karena akan meneliti kawasan terjauh yang dikunjungi sebuah wahana ruang angkasa, yakni kawasan paling luar atmosfir matahari. Hendak diteliti, mengapa korona bisa panas hingga 5 juta derajat, padahal suhu permukaan Matahari hanya 5.500 derajat. Juga bagaimana partikel mempercepat badai matahari.

James Webb Telescope Intai Big Bang

Generasi penerus teleskop ruang angkasa Hubble ini direncanakan beroperasi 2018. Ukuran cermin teleskop infra merahnya dua kali Hubble dan bisa menangkap cahaya enam kali lipat lebih peka. Teleskop ruang angkasa yang diberi nama mantan direktur NASA ini akan melacak masab lalu alam semesta, di era gelap sesaat setelah dentuman besar atau Big Bang. Ketika itu bintang dan galaksi belum terbentuk.

Osiris Rex Ambil Sampel Asteroid

Wahana penelitian Osiris Rex (Origin Spectral Interpretation Resource Indentification Security Regolith Explorer) akan diluncurkan 2018 untuk meneliti sebuah asteroid primitiv bernama 1999 RQ36. Osiris Rex akan mengambil sampel dari permukaan asteroid berdiameter sekitar 600 meter itu dan membawanya ke bumi. Direncanakan wahana ini kembali mendarat di Bumi tahun 2023.

Misi Berawak ke Mars

Target paling ambisius yang akan diluncurkan 2025 adalah misi berawak ke planet Mars. Ini gambaran artis mengenai pesawat ruang angkasa yang akan menerbangkan turis ke Mars. Sejauh ini telah dilakukan simulasi ilmiah, bagaimana perjalanan dan hidup di planet ekstrem tersebut. Simulasi diikuti sejumlah astronot dan ilmuwan, yang selama 105 hari dikurung dalam sebuah kapsul buatan.

Cerita Kiriman
Cerita KirimanUpdated: 22.16.00

0 komentar:

Posting Komentar

loading...
.
Download Here..