Pangkalan Militer China di Laut China Selatan

.

Kendati luput dari perhatian, konflik Laut China Selatan terus memanas. dalam diam, China membangun pulau buatan untuk dijadikan pangkalan militer. Salah satu landasan pacu bahkan mampu didarati pesawat pembom jarak jauh.

Pesawat Pembom di Spratly.

Sejak pertengahan 2014 militer China sibuk memperluas "Fiery Cross Reef" di tepi barat kepulauan Spratly. Pakar di "Centre for International and Strategic Studies" di Washington dan Asia Maritime Transparency Initiative meyakini, negeri tirai bambu itu tengah membangun pangkalan udara sepanjang tiga kilometer. Landasan sepanjang itu mampu menampung pesawat pembom jarak jauh tipe H-6 milik China.

Wilayah Abu-abu.

Gaven-Riff yang terletak di utara kepulauan Spratly diperluas sebanyak 115.000 meter persegi sejak Maret 2014. Pakar hukum internasional menilai, China sedang berupaya membetoni klaimnya atas kepulauan tersebut.

Cepat Bertindak.

Citra satelit yang dibuat 2014 silam menampilkan betapa militer China menggenjot kegiatan konstruksi di Gaven-Riff. Antara bulan Maret (kiri) dan Agustus (kanan) terbentuk sebuah pulau baru.

Pembangunan Simbolis.

China juga membangun landasan pacu militer di Johnson South Reef. Landasan ini sendiri diyakini terlampau pendek untuk tujuan strategis. Namun pulau ini menegaskan klaim China terhadap kepulauan Spratly.

Sistematis.

Kegiatan konstruksi yang digalang China di Hughes-Riff serupa dengan di Gaven-Riff. Negeri tirai bambu itu diyakini telah mengembangkan metode baku tentang cara pembuatan pulau.

Protes Filipina.

Februari 2015 silam pemerintah Filipina kembali melayangkan nota diplomatik yang memprotes China. Penyebabnya adalah langkah Beijing membangun pangkalan di Mischief-Riff yang cuma terpaut jarak 135 kilometer dari pulau Palawan milik Filipina. Foto terbaru dari 19 Januari membuktikan kegiatan konstruksi di pulau tersebut.

Perlawanan Seadanya.

Tahun 1999 militer Filipina menenggelamkan kapal "Sierra Mader" di Ayungin Atoll. Sejak saat itu serdadu Filipina berjaga-jaga di sekitar kapal. Langkah tersebut adalah upaya Filipina menjauhkan China dari pulau yang diklaim Manila.

Konflik Teritorial.

Aksi China membangun pulau baru di kepulauan Spratly menambah ketegangan di wilayah. Saat ini Filipina, Vietnam, Malaysia dan Brunei ikut menancapkan klaimnya di kepulauan tersebut. Sementara Indonesia bertindak sebagai mediator.

Cerita Kiriman
Cerita KirimanUpdated: 23.29.00

0 komentar:

Posting Komentar

loading...
.
Download Here..