Hantu Banaspati

.

Makhluk halus adalah salah satu ciptaan YME, dari sekian banyak makhluk halus yang tinggal juga bersama kita dapat dikategorikan setan, dedemit, jin. Setan atau dedemit mempunyai ciri khas tertentu dalam menampakan diri.

Misalnya, kuntilanak yang mengambil bentuk perempuan berambut panjang atau genderuwo dengan kepala besar dan mata yang besar. Makhluk yang kutemui dalam cerita ini, bisa dibilang langka untuk ditemui wujudnya berupa kepala terbakar yang melayang. Orang-orang biasa menyebutnya dengan HANTU BANASPATI.


Namaku geri, aku pernah bertemu dengan makhluk itu saat masih kecil. Saat itu kota bandung belum seramai sekarang, waktu itu pohon-pohon tinggi masih banyak dimana-mana dan hutan masih gelap pekat membuat berdiri bulu roma ketika malam hari. Kejadian ini dimulai saat ayah mengajak aku main ke rumah kakek.

Sekeliling rumah kakek masih berupa hutan asli dan dihalaman beliau ditumbuhi pohon kelapa dan berbagai pohon nangka juga mangga, walaupun rumah kakek sudah memakai listrik tapi rumah disekitar nya belum dialiri listrik. Jadi ketika matahari tenggelam, sepanjang pemandangan hanya kegelapan yang terlihat.

Kami pun pamit pulang, sepanjang perjalanan entah kenapa aku merasa sedikit gelisah. Lampu mobil yang terang benderang, membuat pemandangan sekeliling terlihat jelas namun hal itu membuat terasa sangat mengerikan. Tidak ada kendaraan lain yang melewati jalan setapak, setelah beberapa saat rumah-rumah dan cahaya lampu mulai menghilang.

Di kanan dan kiri tumbuhan semakin merapat dan tinggi-tinggi. Jalanan juga tidak sebagus tadi, mobil mulai bergoyang-goyang cukup kencang. Tiba-tiba ada seorang wanita di pinggir jalan melambai-lambaikan tangannya. Wanita itu berambut panjang dan memakai baju putih, mirip seperti daster dan aku tidak bisa melihat wajahnya karena ayah lebih memilih tancap gas mobil. Aku heran dan bertanya tanya, kenapa kami tidak berhenti.
Ayah berkata, kalo dihutan ini ada pantangan untuk tidak berhenti walaupun ada orang yang minta pertolongan sekalipun, karena kemungkinan besar mereka adalah makhluk halus penunggu hutan ini.
Aku pun yakin, ketika tahu wanita yang barusan aku lihat tadi mungkin salah satu jenis makhluk halus. Ayah berusaha menenangkanku sambil terus menjalankan mobil.

Hutan ini rasanya begitu panjang, seolah tidak habis-habis. Tidak lama dari kejauhan, aku melihat sebuah titik cahaya kecil seperti lampu yang berpindah-pindah. Titik cahaya ini berkelompok, sangat banyak. Aku pikir itu adalah kunang-kunang, tapi kalo kunang-kunang kan cahayanya lebih putih dan terang. Tapi cahaya ini berwarna kuning dan gerakannya meloncat-loncat sangat jauh, seolah berpindah dari satu pohon ke pohon lain.

Perlahan cahaya yang aku pikir seperti kunang-kunang itu semakin dekat dan cahayanya semakin besar. Ditengah cahaya itu seperti ada sesuatu, wajahku pun berubah ketakutan saat menyadari bahwa yang aku lihat itu ternyata bukan kunang-kunang. Cahaya itu adalah bola api yang melayang-layang, aku merapatkan diri kepada ayah. Lalu ayah berkata jangan takut dan memberitahukan aku bahwa itu namanya Banaspati dan mereka tidak mengganggu.

Ayah berkata sambil menunjukan telunjuknya ke arah cahaya itu. Banaspati itu terus mendekat, satu, dua, tiga, banaspati itu terus melayang mendekati mobil kami. Samping kiri, kanan, belakang mobil terlihat jelas sekarang apa yang berada di tengah bola api itu. Berbentuk bundar yang dikelilingi oleh cahaya api itu adalah seraut wajah keriput dengan ekspresi wajah yang sangat marah. Matanya melotot dan menatapku dengan tajam.

Ketika wajah itu sudah dekat didepan kaca mobil, tiba-tiba saja mulutnya terbuka. Terlihat taring besar dengan lidah panjang yang menjulur keluar. Sorot matanya seakan-akan ingin menelanku hidup-hidup, dua buah banaspati lagi muncul dari samping kanan dan kiri. Kira-kira ada lima banaspati yang mengelilingi mobilku.

Aku ingin berteriak, tapi ayah menyuruhku untuk diam sambil memejamkan mata. Aku pun menurutinya, tapi bayangan wajah keriput itu tidak bisa aku lupakan. Ketika aku mengintip kelima banaspati itu masih menatapku, dan kini mereka bergerak-gerak seolah mencari celah untuk masuk ke dalam mobil kami. Anehnya, gerombolan banaspati itu seolah susah untuk masuk ke dalam mobil kami. Seperti ada sesuatu yang menyelubungi mobil sehingga mereka tidak bisa menembusnya.

Mereka pun marah, kepala api itu mulai menabrakan diri ke jendela depan dan samping. Lalu dari atas juga, suaranya sangat gaduh. Banaspati yang ada didepan itu, kini aku lihat semakin terlihat menganga seperti ingin menjilati kami. Wajahnya seperti ingin memakanku hidup-hidup, aku panik dan berteriak ketakutan.

Samar aku mendengar, ayah berbisik-bisik seperti membaca doa. Lalu ayah mencengkram kepalaku dan meniupnya perlahan, ayah menyuruhku untuk tidur dan aku pun terlelap begitu saja. Ketika membuka mata.. hari telah pagi dan aku sedang memasuki kota. Aku masih ingat kejadian semalam dan masih merasa ketakutan.

Ayah menyapaku dan memberikan air putih, setelah itu kepala yang tadi aku rasa sangat berat kini menjadi ringan. Aku menanyakan kejadian tadi malam kepada ayah, kenapa banaspati itu tidak bisa masuk ke dalam mobil kami. Ayah bilang kalo sebelum berangkat pulang tadi, kakek sudah memberikan doa dan juga pada ayahku dan pada kendaraan kami.

Daerah rumah kakek memang terkenal dengan hantu banaspati, hantu kepala yang dikelilingi api dan melayang-layang. Jika orang awam melewati daerah itu tanpa meminta perlindungan YME, bisa jadi banaspati itu akan membuat kita mengalami kecelakaan. Bulu kuduk pun langsung merinding, aku pun coba melupakan ekspresi wajah banaspati tadi malam yang terlihat akan memakanku.

Tapi sampai saat ini ekspresi wajah marah itu belum bisa kulupakan. Walaupun hutan-hutan sekarang sudah mau hampir habis ditebang, dan banaspati sudah jarang menampakan diri didepan orang-orang, tapi aku selalu merasa ngeri jika berkunjung lagi ke rumah kakek.

Sekian..

Cerita Kiriman
Cerita KirimanUpdated: 23.34.00

0 komentar:

Posting Komentar

loading...
.
Download Here..